Masa
kecil kalian bahagia?
Aku
iya. Iya banget.
Melakukan
hal-hal konyol dan unik saat kecil, zaman SD yang spektakuler di kalangan
anak-anak kampung. Hal-hal konyol yang kulakukan bersama Ida (teman semenjak TK
sampai sekarang).
Memanjat
pohon belimbing dan jambu di depan rumah hampir kami lakukan tiap hari sepulang
sekolah. Dari bawah kami membawa bekal garam dapur untuk bumbu meramu makanan
terenak saat itu (jambu dan belimbing). Di atas pohon kami sudah mempunyai
tempat favorit sendiri-sendiri untuk pos masing-masing. Kami bercengkerama,
membahas apa pun yang bisa dibahas saat itu sambil menikmati makanan favorit
kami itu.
Di
depan rumah Ida kan, dilewati kali kecil, bukan kali juga sih, lebih tepatnya
parit kecil yang sering dilewati aliran air. Kalian tahu apa yang kami lakukan?
Hmmm, mungkin terdengar agak aneh, tapi kamu melakukannya. Kami memungut
kresek-kresek bekas, lalu kami mencucinya di parit. Kami mencucinya selayaknya
kami mencuci pakaian. Dalam imajinasi kami, kresek-kresek itu adalah pakaian
yang harus kami cuci, OMG. Setelah mencucinya kami pun menjemurnya kemudian.
Hmmm, sungguh masa kecil yg lucu dengan imajinasi keterlaluan.
Oh,
iya, hobi kami juga tergolong unik dan aneh. Nah, di sebelah kampung kami kan
ada orang tua yang tinggal sendiri, kami memanggilnya Pak Midi (sekarang beliau
udah meninggal). Dari gosip banyak orang, kami tahu bahwa Alm. Pak Midi adalah
orang tua yang terganggu jiwanya (tapi, aku agak nggak percaya, yang aku tahu,
beliau hanya tinggal sendiri di rumahnya, tidak pernah berbuat aneh selayaknya
orang yang terganggu jiwanya). Apa yang menarik dari ini? Aku dan Ida sering
kali pergi ke rumah beliau, hampir tiap hari. Aku tidak tahu, apa yang menarik
di rumah Pak Midi tersebut, yang aku ingat, aku senang bisa bertandang ke
rumahnya. Merasakan sensasi ketakutan apabila Alm. Pak Midi tidak menerima
kedatangan kami berdua. Sampai saat ini, jika aku mengingat peristiwa itu, aku
masih nggak habis pikir, kenapa aku dulu sering menyambangi rumahnya. Rumah Alm. Pak Midi sebenarnya tidak bisa
disebut rumah karena bentuknya sudah porak-poranda, penuh dengan kayu.Yang
masih aku ingat tentang Alm. Pak Midi adalah kebiasaannya yang sering mencangkul
tanah di pekarangannya. Pekarangannya cukup luas, hasil dari cangkulannya juga
cukup dalam, sampai berbentuk gunung-gunung kecil. Namun, aku tidak tahu
tujuannya mencangkul tanah sampai sedalam itu (mungkin untuk kesibukannya).
Kebiasaan aneh yang kulakukan bersama Ida.
Aku
dan Ida juga pernah membuntuti orang gila. Yang aku tahu dari hasil
penyelidikanku bersama Ida, orang gila itu mengaku bernama Mbah Soleh. Sedikit
aku ceritakan kronologi bertemunya aku dan Mbah Soleh. Siang itu, saat aku
pulang sekolah, aku mendapati orang tua yang nggak aku kenal duduk-duduk di
depan rumah Mbok Jamal (tetangga simbahku). Radar kecurigaanku pun berbunyi di
dalam hatiku, Siapakah gerangan orang tua
itu, aku tak pernah melihatnya sebelum ini di sini. Aku lupa bagaimana
ceritanya sampai aku tahu bahwa orang tua itu adalah orang gila, yang aku ingat
aku sempat membuntuti orang itu setelah aku tahu orang tua itu adalah orang
gila. Ya, sekali lagi, aku melakukannya bersama Ida. Aku lupa apa tujuan dan
maksud kami berdua saat itu, kok ya selo banget membuntuti orang gila. Hmmm,
kebiasaan aneh terhadap orang gila.
Itu
hanya sekelumit dari kebiasaan-kebiasaan atau peristiwa yang pernah terjadi di
dalam hidupku :D
0 comments:
Post a Comment